Jakarta — Sinergi antar BUMN. Istilah ini sepertinya sudah amat sering kita dengar. Tapi sepertinya belum mulus-mulus amat pelaksanaannya. Buktinya, Pelni masih merasa perlu berharap atau meminta kepada pemerintah agar diajak atau dilibatkan dalam meng-angkut dan mendistribusikan vaksin Covid-19. Alasannya, selain jangkauan rute kapalnya yang luas, kapal Pelni juga punya kemampuan mengangkut kargo berpendingin yang dibutuhkan vaksin Covid-19.
Harapan Pelni diutarakan langsung Direktur Utama PT Pelni Insan Purwarisya L Tobing lewat press release yang dipublikasikan pada 18 Desember 2020. Jika diberi kesempatan oleh pemerintah, tambah Insan, Pelni yakin distribusi vaksin dapat segera dilakukan dengan menggunakan kapal Pelni. Untuk memastikan kesiapan pihaknya, Insan mempersilakan pemerintah melihat langsung kesiapan kapal-kapal Pelni. “Kapan saja kami siap mendampingi Pemerintah melihat sendiri prosedur angkutan barang di kapal Pelni, baik itu kapal penumpang maupun kapal kargo,” tambah Insan.
Kesiapan Pelni untuk ikut berperan dalam mendistribusikan vaksin Covid-19 juga terlihat dari ketersediaan kapal Pelni. Selain mengoperasikan 26 kapal penumpang yang juga bisa mengangkut kargo, Pelni juga punya 4 kapal barang, 8 kapal tol laut, 45 trayek kapal perintis, dan 20 kapal rede. “Dengan trayek kapal yang memasuki kota besar maupun wilayah 3TP (tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan), kapal-kapal Pelni sangat dimungkinkan untuk mengambil peran mendistribusikan vaksin Covid-19,” kata Dirut Pelni Insan Purwarisa L Tobing.
Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut-Masrul Khalimi pun ikut bicara. Katanya, kapal-kapal Pelni bisa mengangkut muatan beku dan non-beku. “Muatan beku antara lain seperti daging ayam beku, daging, produk perikanan (ikan beku), obat-obatan, hingga ice cream. Sedangkan untuk muatan non beku yang dapat diangkut antara lain bahan pokok penting, kopra, kayu, produk-produk UMKM, barang-barang kebutuhan rumah tangga, semen, dan masih banyak lagi yang lain,” tambah Masrul.
Biofarma dan Kargo Covid-19
Vaksin Covid-19 memang sudah datang ke Indonesia sejak 6 Desember 2020 lalu. PT Bio Farma (persero) menjadi BUMN yang mengimpor vaksin Covid-19 dari Sinovac Lifescience Corporation Limited China, atau biasa disebut dengan nama Sinovac saja. Vaksin yang diimpor sebanyak 3 juta dosis vaksin yang sudah jadi dan siap pakai. Yang datang pada 6 Desember baru sebanyak 1,2 juta dosis vaksin, yang diangkut dengan pesawat Garuda Indonesia, langsung dari Beijing. Pada 7 Desember 2020, vaksin itu terlebih dahulu dibawa ke kantor pusat Bio Farma di Bandung dengan menggunakan 7 envirotainer atau peti kemas berpendingin. Sisa yang 1,8 juta dosis vaksis siap pakai akan datang pada bulan Januari 2021.
Selain vaksis Coviid-19 siap pakai, Bio Farma juga mengimpor 15 juta dosis vaksin Covid-19 dalam bentuk curah atau bahan baku. Vaksin curah ini akan diproduksi menjadi vaksin siap pakai di pabrik Bio Farma. Sarana dan peralatan produksinya pun juga akan diimpor dari Sinovac dan akan datang bersama vaksin curah.
Akankah Pelni kebagian jatah angkut vaksin Covid-19? Kita tunggu tanggal mainnya. ***