Setelah KM Lambelu dan KM Dorolonda, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memutuskan satu lagi kapalnya, KM Bukit Raya, harus masuk karantina juga. Keputusan ini diambil setelah hari Sabtu (18/4) menerima hasil pemeriksaan lanjutan terhadap anak buah kapal (ABK) dan mitra kerja Pelni yang dilaksanakan di Pelabuhan Pontianak. Karantina terhadap KM Bukit Raya, sekaligus port-stay, akan dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok.
”(Keputusan itu diambil) karena berdasarkan hasil rapid diagnostic test (RDT) yang diterima, terdapat 2 kru yang reaktif, sedangkan 83 kru lainnya teridentifikasi sebagai orang dalam pemantauan (ODP),” kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Yahya Kuncoro di Pontianak, Sabtu, seperti dikabarka kantor berita Antara. Kedua kru KM Bukit Raya itu sekarang telah dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Sedangkan 83 lainnya menjalani isolasi mandiri secara terpisah di atas kapal.
Dia menjelaskan, setibanya kapal KM Bukit Raya di Pelabuhan Pontianak, bersama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), pihaknya langsung melaksanakan penyemprotan kapal dengan disinfektan serta pengecekan kesehatan yang disertai dengan pelaksanaan rapid test bagi seluruh kru kapal.
Selain itu, berdasarkan pelaksanaan rapid test oleh KKP Tanjung Pinang adanya satu orang ABK KM Bukit Raya yang terindikasi sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Hal in dijelaskan bahwa manajemen Pelni telah menerima hasil pemeriksaan swab yang bersangkutan pada Jumat (17/4) dan juga dinyatakan positif.
”ABK tersebut saat ini telah mendapatkan perawatan medis oleh rumah sakit di Tanjung Pinang sejak Sabtu lalu (11/4). Manajemen pun terus memantau perkembangan kesehatan yang bersangkutan,” terangnya.
Sesuai rencana, KM Bukit Raya akan melakukan karantina dan portstay di Pelabuhan Tanjung Priok. Selama kapal menunggu di pelabuhan, sesuai dengan protokol pencegahan penyebaran COVID-19, seluruh kru kapal akan menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan yang ketat dengan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Manajemen juga terus melakukan koordinasi dengan Kemenhub selaku regulator, terkait dengan penyesuaian trayek kapal untuk kondisi saat ini.
“Kami juga telah menginstruksikan kepada seluruh cabang dan petugas kapal untuk dapat standby bila sewaktu-waktu kapal dioperasikan karena kapal-kapal kami juga melayani muatan logistik. Sebagai informasi, seluruh kapal penumpang milik PT Pelni (Persero) juga dioperasikan untuk mengangkut sejumlah muatan logistik ke berbagai wilayah di Indonesia,” katanya.
Pewarta: Andilala dan Slamet Ardiansyah
Editor: Triono Subagyo
Sumber : Antara