KM Lambelu menyusul dua kapal Pelni lainnya, KM Tidar dan KM Awu, yang melakukan port-stay di pelabuhan. Lebih hebohnya lagi, KM Lambelu langsung dikarantina di perainan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar. Hal ini terjadi karena 26 ABK (anak buah kapal) KM Lambelu dinyatakan positif mengidap virus Corona atau Covid-19, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 42 awak kapal pada hari Minggu, 12 April 2020. Pemeriksaan dilakukan tim medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Dinas Kesehatan Makassar di atas kapal yang parkir sekitar 2 mil dari pelabuhan Makassar.
Usai pemeriksaan, seperti diberitakan media online Suara.com dan kantor berita Antara, PT Pelni dan kedua instansi kesehatan tadi memutuskan KM Lambelu harus dikarantina dan diisolasi selama 14 hari mendatang di area 2 mil dari pelabuhan tadi. Pada hari Senin ini, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Ichsan Mustari, 99 awak kapal lainnya juga akan menjalani pemeriksaan. ”99 orang awak akan diperiksa lagi untuk memastikan statusnya mereka. Sebab yang diidentifikasi positif ini kebanyakan mereka adalah OTG (orang tanpa gejala),” kata Ichsan. Totalnya, KM Lambeli diawaski oleh 141 awak kapal atau ABK.
Pihak PT Pelni, dalam siaran pers hari ini, 13 April, membenarkan adanya karantina terhadap KM Lambelu. Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Yahya Kuncoro mengatakan: Saat ini seluruh petugas kapal menjalani isolasi secara mandiri di atas kapal dengan jarak 2 mil dari darat, dengan pengawasan yang ketat dari manajemen dan otoritas pelabuhan serta Kantor Kesehatan Pelabuhan di Makassar.
Tentang mengapa mereka terjangkiti Covid-19, Yahya Kuncoro mengataka bahwa sebagai perseroan yang memberikan jasa dan pelayanan bagi publik, para petugas kapal memang memiliki potensi resiko terpapar yang sangat tinggi. ”Mengingat para petugas kapal bertugas untuk memberikan pelayanan secara langsung kepada masyarakat maka mereka selalu bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang. Ada kemungkinan para petugas terjangkit dari pembawa virus (carrier) karena petugas selalu berada di atas kapal,” bilang Yahya.
Untuk selanjutnya, Pelni akan terus melengkap awak kapal dengan APD dan kebutuhan proteksi lainnya. Sementar para penumpang kapal pun akan dilakukan screening lebih ketat. Dan di atas kapal, pergerakan penumpang juga akan dibatasi untuk meminimalkan resiko penyebaran wabah Covid-19.
Dengan dikarantinanya KM Lambelu, maka sisa jadwal pelayarannya di bulan April menjadi tidak berlaku lagi. *** antara/suara