Kabar gembira bagi masyarakat Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku. Siang tadi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menyaksikan langsung pelepasan kapal perintis KM Sabuk Nusantara 88 di galangan kapal PT Dok Perkapalan Kodja Bahari (persero), Tanjung Priok, Jakarta Utara. Usai pelepasan, KM Sabuk Nusantara 88 akan langsung berlayar ke Sanana, ibukota Kabupaten Kepulauan Sula, yang jadi pangkalannya.
Pemerintah, kata Menhub Budi Karya, akan terus membangun banyak kapal perintis. ”Untuk mengoptimalkan distribusi logistik guna menghilangkan disparitas harga logistik khususnya di wilayah Terpencil, Tertinggal, Terluar dan Perbatasan (3TP),” papar Budi Karya.
KM Sabuk Nusantara 88, atau umumnya disingkat jadi Sanus 88, merupakan produk buatan dalam negeri. Berbobot 2.000 GT, kapal ini dibangun lewat Kerja Sama Operasi (KSO) antara Kementerian Perhubungan, PT Dok Perkapalan dan Kodja Bahari, dan PT Krakatau Shipyard. Soal berapa biaya pembuatan kapal perintis itu, Pak Menteri tidak menyebutkan.
Dengan hadirnya KM Sabuk Nusantara 88 yang akan berpangkalan di Sanana itu, berarti sejak 2015 Kementerian Perhubungan telah membangun 100 unit kapal pendukung Tol Laut. Rinciannya: 60 unit kapal perintis, 15 unit kapal kontainer, 20 unit kapal rede, dan 5 unit kapal ternak.
Lewat kehadiran kapal Tol Laut yang makin banyak, jumlah trayek atau rute kapal angkutan barang dan penumpang pun semakin meningkat. Pada 2015, untuk angkutan barang, hanya 3 trayek. Setahun kemudian jadi 6 trayek. Dan pada 2020 sudah mencapai 26 trayek dengan total pelabuhan singgah sebanyak 100 pelabuhan. Untuk angkutan penumpang dan barang, via kapal perintis, dari semula 85 trayek pada 2015, sudah bertambah menjadi 110 trayek di tahun 2020. ***