Pelni Baubau : 26 Kapal Pelni Berhenti Berlayar
Kapal Pelni / Pelni 162

Pelni Baubau : 26 Kapal Pelni Berhenti Berlayar

Baubau, Antara — Dampak dari merebaknya virus corona atau COVID-19, Pelni Cabang Baubabu mengumumkan kalau PT Pelni (persero) secara resmi telah memutuskan 26 armada kapal penumpang Pelni akan berhenti berlayar dari dan ke berbagai pelabuhan tujuan di tanah air.

“Sesuai dengan keputusan manajemen PT Pelni, penghentian sementara pelayaran 26 armada kapal penumpang ini dengan alasan karena banyak pelabuhan ditutup sementara untuk meminimalisir penyebaran COVID-19,” kata Kepala PT Pelni Cabang Baubau Capt. Akhmad Sadikin di Baubau, Rabu, kepada kantor berita Antara.

Ia mengatakan, dari 26 kapal Pelni yang berhenti berlayar itu, 11 kapal di antaranya memiliki rute pelabuhan Murhum Baubau.

Nurcholis Note  : Kapal apa saja yang dihentikan pelayarannya, Akhmad Sadikin belum memberikan datanya. Yang pasti, kalau jumlahnya sampai 26 kapal Pelni, itu sama saja dengan menghentikan pelayaran seluruh kapal Pelni.

Keputusan penghentian sementara pelayaran tersebut berlaku sampai awal Mei 2020 sambil melihat perkembangan, jika belum memungkinkan beroperasi, bisa akan diperpanjang.

“Terhadap kapal yang sudah terlanjur berlayar saat keputusan dikeluarkan, maka jika sudah tiba di pelabuhan akhir wajib kapal tersebut berhenti berlayar sementara,” imbuhnya.

Akhmad Sadikin mengatakan, bagi calon penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket akan dikembalikan uangnya 100 persen.

Ketua Yayasan Universitas Muslim Buton, Ibrahim Marsela menyabut baik keputusan PT Pelni apalagi Kota Baubau merupakan daerah transit pelayaran kapal laut yang menghubungkan wilayah Barat dan Timur Indonesia dengan mobilitas orang sangat tinggi sehingga cukup rentan dengan penyebaran COVID-19.

“Saya kira untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, (keputusan PT Pelni) ini merupakan kebijakan yang tepat,” kata Ibrahim Marsela.

Ibrahim, yang juga mantan wakil Walikota Baubau, berharap  upaya pencegahan terhadap persebaran COVID-19 harus terus ditingkatkan terutama dipintu-pintu masuk daerah baik jalur darat, laut dan udara meski sampai saat ini Kota Baubau masih masuk dalam Zona Hijau COVID-19 . //aas/sbg/ant